Islam Periode Sahabat Ketika Banyak Perbedaan Pendapat

Islam Periode Sahabat & Perbedaan pendapat-  Pertama perbedaan pendapat pada masa sahabat, yang kemudian menjadi problematika umat Islam mulai muncul sejak Rasulullah  wafat. Kemudian semenjak terbunuhnya khalifah ketiga, yaitu sahabat Utsman bin “Affan dan problematika politik semakin menjadi, berlanjut pada masa Ali ibn Abi Thalib, sebagai khalifah keempat. Pada masa ini, perbedaan pendapat yang awalnya berorientasi pada politik, berujung pada persoalan akidah.

Islam Periode Sahabat Ketika Banyak Perbedaan Pendapat

Awal Perbedaan Pendapat Setelah Rasulullah SAW Wafat

Nabi Muhammad SAW wafat pada 02 Rabi'ul Awwal 11 H/ 08 Juni 632 M. Pada hari wafatnya, sekelompok kaum Anshar di bawah pimpinan Sa'ad bin Ubadah dari suku Khazraj berkumpul di Saqifah Bani Sa'idah untuk memilih Khalifah, pemimpin pengganti Nabi SAW. Mendengar hal ini kaum Muhajirin datang ke Saqifah di bawah pimpinan Abu Bakar as-Shiddiq & dan Umar bin al-Khatthab.

Setelah melewati perdebatan cukup sengit, di mana kaum Anshar mengajukan Sa'ad bin Ubadah & sebagai calon dan kaum Muhajirin mengajukan Abu Bakar as-Shiddiq atau Umar bin Khatthab, akhimya semua sepakat mengangkat sahabat yang paling utama, yaitu Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti Nabi SAW.

Sampai masa kekhalifahan sahabat Umar bin al-Khatthab. Perpecahan belum begitu tampak. Tetapi sejak kekhalifahan Utsman bin Affan, fenomenanya mulai jelas. Lalu pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib perpecahan menjadi nyata. Dampaknya menjadi sumber perbedaan paham di tengah umat Islam dalam memedomani ajaran agamanya.

Sejak Abu Bakar dibaiat menjadi Khalifah, muncul gerakan pembangkang zakat yang menjadi sendi (rukun) Islam. Di ruang lain muncul pula gerakan anti-Islam di bawah komando nabi-nabi palsu seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Aswad al-Ansi, dan Thulaihah bin Khuwailid.

Meluasnya wilayah pemerintahan Islam di masa kepemimpinan Umar  ra pun tak urung menimbulkan dendam terpendam dari para penguasa yang ditaklukkan. Timbul gerakan bawah tanah untuk menyusupkan ajaran agama mereka ke dalam ajaran Islam dengan target menghancurkan Islam dari dalam.

Indikasinya sangat jelas, yakni terungkapnya kisah-kisah israiliyyat di dalam beberapa disiplin keilmuan. Lebih nyata lagi pada kasus pembunuhan Umar ra sendiri. Sejarah mencatat, pembunuhnya adalah Abu Lu’luah, Hurmuzan (keduanya asal Persia/Yahudi) dan Jufainah (Nasrani). Inilah indikasi nyata dendam kesumat dari negeri-negeri taklukan sahabat Umar ra.

Contoh Perbedaan Pendapat Pada Masa Sahabat

Di masa pemerintahan Utsman ra (23-35 H) wilayah kekuasaan Islam meluas, namun juga muncul banyak perpecahan. Abdullah bin Saba' mulai berhasil mempengaruhi dan meracuni elit politik. Perasaan tidak puas pada kepemimpinan Utsman ra semakin menjadi. Kontra politik sengaja dibesar-besarkan, dan pemberontakan demi pemberontakan terjadi di Kufah, Basrah, Mesir, dan tempat lain yang bertujuan menjatuhkan kepemimpinannya. Pada masa kepemimpinan Ali ra, umat Islam mulai lebih jelas terpetakan dalam mazhab politik dan akidah.
Sumber: Buku

Subscribe to receive free email updates:

Bisnis Properti Smartphone Murah