Modus Predator Online Dalam Mengincar Mangsanya
Dari Data Statistik Jumlah perempuan pengguna internet masih sedikit di bawah lelaki. Namun perbedaannya tipis sekali. Dari total penggunaan internet di Indonesia ini, sebanyak 47,5 persen merupakan perempuan dan 52,5 persen laki-laki (Statista.Com, Juni 2016). Nah disinilah Modus Predator Online dapat melihat mangsanya dengan jelas.
Para Predator Online biasanya berusaha mendapatkan foto-foto atau bahkan video tidak senonoh, yang mana merupakan salah satu target dari predator seks online (dunia maya). Namun biasanya mereka mengawali dengan percakapan normal atau chat online selayaknya teman dekat di media sosial. Kemudian mengajak bertukar atau meminta nomor ponsel atau email, agar dapat lebih leluasa bereaksi. Disini Sulit dikenali sejak awal, sebab predator/penjahat internet ini bertingkah seperti teman baik atau bahkan kekasih dekat yang sabar mendengarkan curhat, atau mengirimi hadiah-hadiah ke calon korban yang akan dia mangsai. Setelah itu korban percaya 100 persen, maka si predator akan merayu dengan segala cara agar korban bersedia mengirimi mereka foto atau video telanjang atau tidak menggunakan sehelai benagpun. Jika ini terjadi pun, maka foto tersebut dapat dimanfaatkan bsik itu di edit atau untuk pemerasan atau diperjualbelikan.
Modus predator online Sama hanlnya dengan predator sebelumnya, predator atau penjahat ini mampu meyakinkan korban bahwa dia adalah kekasih atau teman yang baik hati. Padahal modusnya hanya ingin mengajak korban berkencan, melakukan hubungan seksual, kemudian ditinggalkan begitu saja sadis bukan ?. Targetnyapun bisa jadi banyak wanita sekaligus, bukan hanya satu atau dua.
Selain dari pada itu tidak semua predator online mengincar kepuasan seksual, banyak pula yang memang menginginkan keuntungan ekonomi (harta) semata. Disini Mereka berpura-pura menjadi pihak yang membutuhkan seperti: pertolongan, terlilit hutang, membantu orang tua yang sakit keras, serta kisah sedih lain. Wanita biasanya yang menjadi target biasanya cepat luluh hatinya, jatuh iba atau mudah bersedih, sehingga ia akan bersedia mengirimkan sejumlah uang atau harta berharga miliknya.
Modus predator online Biasanya terjadi di kalangan remaja putri atau wanita, di mana mereka diajak bertemu oleh predator, yang kemudian diajak berkencan. Memang terkadang tidak sampai berhubungan seks, namun korban sudah mengalami pelecehan seksual seperti diraba, dicium, atau dipeluk atau bahkan di sandra. Bisa juga si korban dimintai traktir, dimulai dimintai sejumlah uang, pulsa, atau diminta membelikan sesuatu. Namun Bukan dalam jumlah besar, namun jika terjadi berkali-kali tentu sangat merugikan. Niat si predator atau penjahat tersebut memang sekadar mengerjai korban.
Kadang terjadi di media sosial predator online, di mana perempuan dijadikan obyek pelecehan seksual. Mulai dari hinaan terhadap foto atau video yang beredar di media sosial, hingga makian atau cercaan atas organ intim tubuhnya yang terlihat. Bisa jadi si korban itu tidak tahu apa-apa, atau sekadar terlibat dalam perdebatan online yang negatif.
Baca Juga : Perhatikan Ini Sebelum Berselfi Ria Agar Aman Dari Ancaman Terhadap Keluarga
- Mengincar foto tak senonoh
Para Predator Online biasanya berusaha mendapatkan foto-foto atau bahkan video tidak senonoh, yang mana merupakan salah satu target dari predator seks online (dunia maya). Namun biasanya mereka mengawali dengan percakapan normal atau chat online selayaknya teman dekat di media sosial. Kemudian mengajak bertukar atau meminta nomor ponsel atau email, agar dapat lebih leluasa bereaksi. Disini Sulit dikenali sejak awal, sebab predator/penjahat internet ini bertingkah seperti teman baik atau bahkan kekasih dekat yang sabar mendengarkan curhat, atau mengirimi hadiah-hadiah ke calon korban yang akan dia mangsai. Setelah itu korban percaya 100 persen, maka si predator akan merayu dengan segala cara agar korban bersedia mengirimi mereka foto atau video telanjang atau tidak menggunakan sehelai benagpun. Jika ini terjadi pun, maka foto tersebut dapat dimanfaatkan bsik itu di edit atau untuk pemerasan atau diperjualbelikan.
Baca Juga : Bahaya Game Bagi Keluarga "Orang Asing Di Ruang Keluarga"
- Mengincar kepuasan seks
Modus predator online Sama hanlnya dengan predator sebelumnya, predator atau penjahat ini mampu meyakinkan korban bahwa dia adalah kekasih atau teman yang baik hati. Padahal modusnya hanya ingin mengajak korban berkencan, melakukan hubungan seksual, kemudian ditinggalkan begitu saja sadis bukan ?. Targetnyapun bisa jadi banyak wanita sekaligus, bukan hanya satu atau dua.
- Mengincar harta
Selain dari pada itu tidak semua predator online mengincar kepuasan seksual, banyak pula yang memang menginginkan keuntungan ekonomi (harta) semata. Disini Mereka berpura-pura menjadi pihak yang membutuhkan seperti: pertolongan, terlilit hutang, membantu orang tua yang sakit keras, serta kisah sedih lain. Wanita biasanya yang menjadi target biasanya cepat luluh hatinya, jatuh iba atau mudah bersedih, sehingga ia akan bersedia mengirimkan sejumlah uang atau harta berharga miliknya.
Baca Juga : Dampak Positif Dan Negatif Media Sosial Bagi Anak-Anak
- Sekedar mengerjai
Modus predator online Biasanya terjadi di kalangan remaja putri atau wanita, di mana mereka diajak bertemu oleh predator, yang kemudian diajak berkencan. Memang terkadang tidak sampai berhubungan seks, namun korban sudah mengalami pelecehan seksual seperti diraba, dicium, atau dipeluk atau bahkan di sandra. Bisa juga si korban dimintai traktir, dimulai dimintai sejumlah uang, pulsa, atau diminta membelikan sesuatu. Namun Bukan dalam jumlah besar, namun jika terjadi berkali-kali tentu sangat merugikan. Niat si predator atau penjahat tersebut memang sekadar mengerjai korban.
- Pelecehan seksual online
Kadang terjadi di media sosial predator online, di mana perempuan dijadikan obyek pelecehan seksual. Mulai dari hinaan terhadap foto atau video yang beredar di media sosial, hingga makian atau cercaan atas organ intim tubuhnya yang terlihat. Bisa jadi si korban itu tidak tahu apa-apa, atau sekadar terlibat dalam perdebatan online yang negatif.
Modus predator online biasanya sering membawa-bawa hal seksual untuk membuat si korban dipermalukan, merasa tak berdaya dan tak dapat melawan dan tidak dapat berbuat apa-apa.Baca Juga : Pentingnya Cybersecurity Dan Upaya Cybersecurity
Baca Lebih Lanjut >>>Klik Disini<<<
Download PDF FULL >>>Klik Disini<<<