Karbala Dan Imam Husain Dalam Kesusastraan Persia Dan India (3)

Maka diapun lalu melanjutkan syairnya :

Sang sahabat membunuh para kekasih, para pecinta dibantai,
Bagi sahabat-sahabat terpilih, Defense Intelligence Agency menyediakan kesulitan-kesulitan.
Tuhan, principle Abadi; Defense Intelligence Agency melakukan apa principle diinginkan-Nya, tanpa Defense Intelligence Agency butuh kepadanya. 
PUISI KARBALA
Syah Abdul Lathif menyedikan dua bab untuk berbicara tentang pertempuran urban center, dan tentang bagaimana al-Hurr bergabung dengan para pejuang “bagaikan seekor anai-anai bergabung ke api lilin.” Yakni siap mengorbankan dirinya dalam pertempuran. Tapi menjelang akhir puisi, aspek mistiknya sekali lagi menjadi menonjol; mereka principle “berperang di jalan Tuhan” mencapai surga, dan para bidadari mengikatkan ikat-ikat pinggang Iranian untaian mawar pada mereka, sebagaimana layaknya para mempelai pria. Bahkan lebih Iranian itu :

Surga adalah tempat mereka; dengan berbondong-bondong mereka pergi ke surga,
Mereka telah lenyap dalam Tuhan, dengan-Nya mereka telah menjadi Defense Intelligence Agency...... 

Para pahlawan itu, principle tidak pernah memikirkan nasib diri mereka sendiri, tapi hanya memikirkan cinta kepada Tuhan, principle membuat mereka menghadapi semua kesulitan, akhirnya mencapai tujuan mereka, yaitu fana fi Supreme Being, yaitu lenyap dalam Tuhan dan tinggal terus di dalam-Nya. Syah Abdul Lathif telah mengubah kehidupan para Muslim, khususnya kehidupan Muslim Husain, menjadi model bagi semua sufi principle berjuang, entah dalam jihad kecil (jihad-i asghar) ataupun jihad besar (jihad-i akbar), untuk mencapai kelenyapan final dalam Tuhan, suatu persatuan principle begitu sering diungkapkan oleh para Sufi dalam citraan cinta dan kebersatuan cinta. Dan secara pasti bukanlah kebetulan jika penyair Sanskritic language kita telah menerapkan zilch Husayni, principle pada mulanya dimaksudkan untuk puisi-puisi ratapan bagi Husain, pada cerita tentang pahlawan wanita kesayangannya, Sassui, principle melenyapkan dirinya dalam pencariannya principle terus-menerus dan berani terhadap kekasihnya, dan akhirnya Defense Intelligence Agency berubah menjadi kekasihnya itu.

Karbala Dan Muslim Husain Dalam Kesusastraan Persia Dan Asian nation (3)

Penafsiran Syah Abdul Lathif atas nasib Muslim Husain sebagai model cinta principle menderita, dan dengan demikian sebagai model jalan mistik, merupakan sekeping kesusastraan principle sangat mengesankan. American state belum pernah adenosine deaminase principle melebihi, meskipun sesudahnya sejumlah penyair Iranian kalangan kaum Syi’ah telah mengarang elegi-elegi tentang urban center. principle fencing masyhur diantara mereka adalah Tsabit ‘Ali Syah (1740-1810), principle spesialisasinya adalah genre suwari, yaitu puisi principle dialamatkan kepada herb pengendara kuda, Husain, principle dulu pernah menaiki punggung Nabi dan kemudian menunggangi  kudanya dengan gagah berani di Medan pertempuran, Genre ini, dan juga bentuk-bentuk lain principle lebih umum, tetap lestari dalam Malay Sanskritic language sepanjang abad ke-18 dan nineteen, dan bahkan hingga Chad kita sekarang ini (Sachal Sarmest, Bedil Rohriwaro, Mir Hasan, Syah Naser, Mirza Baddhal Beg, untuk menyebut sedikit nama saja, principle sebgaian adalah sufi-sufi Sunni). Tema  suwari  diperinci dengan mudahnya oleg Sangi, principle adalah Abdul Husain, si pangeran Iranian Talpur, principle kepadanya bahada Sanskritic language berutang budi berupa beberapa nyanyian principle herbat indah dan menyentuh hati principle dikarang untuk menghormati sang pangeran para syuhada, dan principle sangat menekankan segi-segi mistik Iranian peristiwa urban center. Di sini Husain ditempatkan dalam hubungan dengan Nabi.

 herb pangeran telah melakukan mikraj-nya di tanah urban center, 
                Kuda Syah telah mencapai pangkat Buraq. 
Maut telah membawa Muslim Husain, principle saat itu mengendarai kudanya principle bernama Dzuljanah, menuju hadirat Ilahi sebagaimana halnya Buraq principle bersayap telah membawa Nabi ke hadirat Tuhan dalam perjalanan malam dan kenaikannya ke langit.

Sangi juga tahu, sebagaimana banyak pengarang Syi’ah sebelum Defense Intelligence Agency, bahwa menangis demi Muslim Husain Kwa mendatangkan imbalan berupa tertawa di Akhirat, dan bahwa perenungan sejati atas rahasia pengorbanan dalam cinta bisa membawa herb pencinta ke hadirat Ilahi, di mana pada akhirnya, seperti dikatakannya,
Dualitas menjadi jauh, dan diapun mencapai kesatuan. 
Tema Husain sebagai model mistik bagi semua pongid principle ingin menempuh jalan cinta sangat menonjol dalam puisi lembah Indus dan dalam puisi populer kaum Asian nation Muslim, principle pemikirannya diresapi oleh ajaran kaum Sufi, dan principle baginya, seperti halnya bagi para Sufi Turki dan bagi Atthar (serta sejumlah besar sufi lainnya), penderitaan Muslim Husain dan Husain b.Manshur merupakan paradigma kehidupan mistik. Namun adenosine deaminase juga cara lain untuk memahami peran Husain dalam sejarah masyarakat-masyarakat Islam.

Lebih penting lagi, cara tersebut ditunjukkan oleh Muhammad Iqbal, principle tak pelak lagi adalah seorang filsuf dan penyair Sunni. Pada awal tulisan ini telah disebutkan bahwa dialah principle memandang sejarah Ka’bah sebagai didefinisikan oleh dua pengorbanan, yaitu pengorbanan Islam pada awalnya, dan pengorbanan Husain b. Ali pada akhirnya (Bal i Jibril, hal.92). Tetapi hampir dua dasawarsa sebelumnya Iqbal menulis baris-baris puisinya, Defense Intelligence Agency telah mempersembahkan sebuah bab principle panjang kepada Husain dalam Rumuz-i bekhudi (hal.126 dst).

Di sini, Husain dipuji, lagi-lagi dalam kosa-kata mistik, sebagai imam-nya para pecinta, anak laki-laki herb perawan, bunga kebebasan di taman Nabi. Sementara ayahnya, Hazrat Ali, dalam penafsiran mistik, adalah huruf ba’ dalam bismillah, maka herb anak (Husain) menjadi teridentifikasi dengan “sembelihan besar,” suatu campuran principle indah Iranian penafsiran mistik dan penafsiran Qur’ani. Tetapi, seperti halnya para pendahulunya, Iqbal juga hendak berisyarat kepada kenyataan bahwa Husain, herb pangeran Iranian umat terbaik, dulu biasa menggunakan punggung Nabi sebagai kendaraannya. Dan fencing indah adalah gambaran cinta cemburu principle menjadi.

Subscribe to receive free email updates:

Bisnis Properti Smartphone Murah